BAGAIMANA CARA MENURUNKAN BERAT BADAN SECARA ALAMI | Terlalu banyak makan dan tidak berolahraga mungkin jadi penyebab utama munculnya obesitas tapi ternyata keduanya bukanlah satu-satunya hal yang menyebabkan kondisi ini. Masih ada sejumlah faktor yang tak disangka dapat mendorong penambahan berat badan seseorang, bahkan tanpa mereka sadari.
Agar tak penasaran, simak 10 hal unik dan mengejutkan yang bisa menyebabkan berat badan Anda naik seperti halnya dikutip dari myhealthnewsdaily, Rabu (31/10/2012) berikut ini.
1. Terserang strain virus flu tertentu
Anak-anak yang sering terpapar strain virus flu bernama adenovirus 36 berpeluang lebih tinggi menjadi obesitas daripada yang tak banyak terpapar virus ini.Dalam studi yang ada di dalam jurnal Pediatrics dan melibatkan 124 partisipan anak itu, hampir 80 persen partisipan yang terpapar adenovirus 36 cenderung menjadi obesitas. Rata-rata berat badannya 23 kg lebih banyak ketimbang partisipan yang tidak terpapar virus.
2. AC
Menurut sebuah studi pada tahun 2006, ketika seseorang tinggal di tempat yang suhunya nyaman, tubuh merasa tak perlu bekerja keras untuk menjaga agar suhu tubuh tetap dingin atau hangat alias bermalas-malasan. Akibatnya tubuh tak dapat mengontrol asupan makanan yang masuk.Hal ini sesuai dengan temuan lain dari studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity ini. Peneliti menemukan bahwa di daerah Selatan dimana tingkat obesitas penduduknya tertinggi di AS dilaporkan bahwa presentase rumah yang menggunakan AC meningkat dari 37 persen (1978) menjadi 70 persen (1997).
3. Ibu yang bekerja
Anak yang ibunya bekerja lebih cenderung menjadi obesitas daripada anak yang ibunya di rumah saja (ibu rumah tangga). Kesimpulan itu diperoleh setelah tim peneliti dari University College London mengamati berat badan 8.552 anak pada tahun 1965 dan membandingkannya dengan 1.889 anak pada tahun 1991.Dari situ peneliti menemukan bahwa kebanyakan partisipan anak dari tahun 1991 yang ibunya bekerja lebih cenderung kelebihan berat badan daripada anak yang ibunya di rumah saja, sedangkan anak-anak dari tahun 1965 lebih banyak memiliki ibu yang tidak bekerja sehingga tidak mengalami obesitas.
Meski begitu, peneliti mengaku tidak mengamati pola makan atau aktivitas fisik partisipan padahal keduanya ikut bertanggung jawab terhadap kondisi/risiko obesitas seseorang.
4. Kurang tidur
Tidak mendapatkan jatah tidur yang cukup akan meningkatkan risiko obesitas seseorang. Begitulah yang diungkapkan sebuah studi pada tahun 2007 dalam jurnal Archives of Disease in Childhood.Tak hanya itu, secara khusus studi ini juga menunjuk sejumlah perubahan hormon seperti intoleransi glukosa sebagai salah satu prekursor diabetes terjadi akibat tubuh tak mendapatkan istirahat yang memadai.
Studi lain mengemukakan bahwa durasi tidur yang terbatas dapat memicu kelaparan dan kelelahan, mengakibatkan orang yang bersangkutan malas untuk melakukan aktivitas fisik sehingga berujung pada penambahan berat badan. Studi yang dilakukan pada tahun 2009 ini ditampilkan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition.
5. Operasi amandel
Tim peneliti dari St. Louis University, Missouri menemukan bahwa anak-anak yang melakukan operasi amandel justru mengalami penambahan berat badan lebih banyak pasca menjalani operasi ketimbang anak yang tidak menjalani operasi ini.Setelah me-review 9 studi yang dipublikasikan antara tahun 1970-2009, peneliti menemukan bahwa penambahan berat badan dan indeks massa tubuh (BMI) dapat terlihat lebih dari 7 tahun pasca operasi. BMI-nya meningkat dari 5,5 persen menjadi 8,2 persen setelah amandelnya diangkat.
Jadi meski operasi amandel mampu meredakan gangguan kesehatan lain yang diakibatkan oleh tonsilitis, prosedur ini juga meningkatkan selera makan anak.
6. Menyalakan lampu saat tidur
Sebuah studi menemukan bahwa tetap menyalakan lampu kamar saat tidur di malam hari nyatanya dapat menambah beberapa inci lingkar pinggang seseorang.Peneliti memapari sejumlah tikus percobaan dengan lampu redup di malam hari selama 8 minggu. Di akhir periode, ternyata tikus-tikus ini mengalami penambahan berat badan 50 persen lebih banyak dibanding tikus yang menghabiskan malamnya dalam kegelapan total, meski kedua kelompok diberi jumlah makanan dan melakukan aktivitas fisik yang sama.
Namun peneliti menekankan hasil studi ini hanya berlaku pada orang-orang yang makan malamnya terlambat atau larut malam.
7. Punya ibu yang lebih tua
Sebuah studi pada tahun 2007 dan ditampilkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood mengungkapkan bahwa anak yang terlahir dari ibu yang berusia 30 tahun ke atas berpeluang memiliki lemak tubuh 2,6-2,8 persen lebih banyak ketimbang anak yang terlahir dari ibu yang usianya di bawah 25 tahun.
Senada dengan studi itu, studi lain yang dilakukan pada tahun 1997 dan terdapat dalam Journal of the American Medical Association menemukan bahwa tingkat obesitas pada anak perempuan berusia 9-10 tahun yang dilahirkan oleh ibunya ketika berusia 35 tahun ke atas akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak perempuan yang ibunya melahirkan mereka saat berusia 21 tahun ke bawah.
8. Terpapar polusi lingkungan
Polusi dapat berdampak terhadap metabolisme tubuh seseorang. Hal ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition dan International Journal of Obesity.
Senyawa kimiawi bisphenol A dan polybrominated diphenyl ternyata banyak ditemukan dalam tubuh manusia dan menyebabkan obesitas karena mengganggu sistem endokrin atau pengaturan sinyal pada berbagai hormon yang ada dalam tubuh.
Tak hanya itu, pestisida juga dapat mempengaruhi sintesis hormon dan metabolisme melalui rantai makanan. Padahal sistem metabolisme yang kacau dan tak terkontrol dapat berujung pada penambahan berat badan.
9. Punya ibu yang suka makan makanan tinggi lemak selama hamil
Peneliti dari University of Cincinnati dan Medical College of Georgia menemukan bahwa tikus yang diberi makan makanan berlemak tinggi lebih cenderung memiliki bayi yang ukurannya berlebihan daripada tikus yang diberi makanan biasa. Padahal ukuran yang berlebihan saat lahir merupakan faktor risiko munculnya obesitas di masa depan.
Studi yang dipublikasikan dalam FASEB Journal ini mengungkapkan bahwa bayi tikus yang kelebihan ukuran ini diakibatkan oleh induknya yang mengonsumsi banyak lemak saat hamil sehingga plasenta menyediakan terlalu banyak nutrisi bagi janin. Menurut peneliti, kondisi serupa juga terjadi pada manusia.
10. Konsumsi obat-obatan
Ternyata obat-obatan tertentu yang dikonsumsi untuk mengendalikan atau mencegah depresi, diabetes, hipertensi dan kehamilan yang tak diinginkan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Hal ini diungkap sebuah studi pada tahun 2009 yang ditampilkan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition.bagaimana cara menurunkan berat badan tanpa olahraga
----------
Silahkan rekomendasikan artikel ini ke teman cantik Anda...
0 komentar:
Posting Komentar