Untuk menurunkan berat badan, orang seringkali berpikir bahwa berlari akan jauh lebih efektif dalam membakar kalori. Sehingga mereka memaksakan diri ikut maraton dan sejenisnya. Padahal berjalan kaki pun juga bisa membakar kalori jika dilakukan dengan benar.
Para peneliti mengatakan bahwa olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari bisa dijadikan sebagai cara terbaik untuk membakar kalori ekstra. Jika melebihi itu, misalnya dengan berlari terlalu lama, metabolisme tubuh justru bisa beradaptasi sehingga pembakaran kalori menjadi terbatas.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.
"Yang sering terjadi justru ada pandangan bahwa semakin aktif Anda, maka semakin banyak kalori yang dibakar. Padahal dengan begitu justru tubuh lebih mudah beradaptasi, kalori yang dibakar pun stabil," ujar peneliti Herman Pontzer dari City University of New York's Hunter College.
Dalam studi ini, 332 responden berusia 25-45 tahun diminta mengenakan perangkat yang mencatat tingkat aktivitas mereka selama seminggu. Tim kemudian mengukur jumlah kalori yang terbakar.
Hasilnya mereka dengan tingkat aktivitas sedang memiliki pembakaran kalori yang lebih banyak, dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas tinggi namun konstan. "Semakin banyak aktivitas tampaknya tak membuat kalori terbakar lebih banyak," imbuh Pontzer.
"Lari itu memberikan beban lebih pada lutut dan persendian lainnya di kaki. Jalan kaki tidak, karenanya disebut low impact," kata dr Listya Tresnanti Mirtha, SpKO dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Senin (1/2/2016).
Namun dr Tata mengingatkan bahwa tidak semua orang cocok berlari. Orang lanjut usia dan yang mempunyai masalah kelebihan berat badan tidak boleh sembarangan ikut lari, harus ada pemeriksaan dari dokter untuk memastikan fisiknya mendukung atau tidak.
Jalan kaki dengan intensitas sedang, aman dilakukan sekalipun oleh lansia dan orang gemuk. Jika rutin dilakukan selama 30 menit tiap hari, risiko mengidap diabetes tipe 2 dan beragam komplikasinya bisa berkurang hingga 30 persen.
Intensitas sedang saat berjalan, menurut dr Tata bisa diukur dari kemampuan berbicara. Dikatakan mempunyai intensitas sedang jika saat berjalan seseorang masih bisa berbicara, tetapi sudah tidak sanggup untuk bernyanyi. "Patokannya adalah ngos-ngosan," kata dr Tata.
----------
Silahkan rekomendasikan artikel ini ke teman cantik Anda...
0 komentar:
Posting Komentar