Sabtu, 01/11/2014 13:43 WIB
Jakarta Fashion Week 2015
Alissa Safiera - wolipop
Dok. Siti Rahmi Anjani/Wolipop
"Bukan saja belaka pesta para desainer memeragakan pakaiannya tapi juga untuk memajukan label Indonesia agar maju ke depan. Ketika desainernya maju maka ekosistem keseluruhannya juga akan maju. Mereka (desainer Indonesia) berkembang pesat, misalnya mereka masuk ke retail kelas dunia atau dipakai bintang Hollywood," tutur Svida Alisjahbana, CEO Femina Group, di Fashion Tent Jakarta Fashion Week, Senayan City, Sabtu (1/11/2014).
Seperti yang dikatakan Svida, JFW tahun ini pun mengangkat konsep "Setting Fashion Future" sebagai tema besarnya. Dengan misi memajukan label desainer Indonesia di mata dunia internasional.
"Tempatnya memeragakan karya bangsa yang terbaik. Kami ingin jadi role model bagi industri fashion Indonesia. Jakarta Fashion Week juga menjadi dialog fashion antara Indonesia dengan negara lain untuk saling memperkenalkan dan memahami masing-masing negara," tambah Svida lagi.
Pergerakan industri mode Indonesia pun didukung oleh pemerintah, khususnya Pemprov DKI Jakarta. Disebutkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budiman, Pemprov akan ikut terlibat langsung secara konsisten dalam proses promosi baik di dalam ataupun luar negeri.
"Bicara tentang industri fashion maka JFW adalah idealisme. Untuk itu Pemprov mengambil inisiatif agar Jakarta jadi kota fashion karena sumber dayanya luar biasa. Stakeholder mulai membangun jaringan sinergi seluruh yang terkait denan industri ini," ujar Arie Budiman di acara yang sama.
Perkembangan industri mode Indonesia dengan adanya Jakarta Fashion Week terlihat berjalan perlahan namun pasti. Banyak pula desainer keluaran Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Forward yang telah memamerkan karya di dunia internasional. Misalnya saja Tex Saverio yang mengenalkan koleksinya di Paris Fashion Week atau NurZahra, desainer busana muslim yang mencuri atensi di Tokyo Fashion Week tahun lalu. Roda perekonomian pun tak berjalan hanya bagi desainer papan atas tapi juga memberi efek bola salju sampai industri kecil.
"Para desainer membuat tren, dan itu menginspirasi industri mode lainnya. Dari yang membuat KW dari Rp 200 ribuan sampai yang Rp 1 jutaan. Itulah keindahannya, perekonomian terus berjalan," tambah CEO Femina Group sejak tahun 2007 itu.
(als/aln)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
01 Nov, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/400c3ba1/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C110C0A10C1343240C27362680C2330Cjakarta0Efashion0Eweek0E20A150Epintu0Emenuju0Emasa0Edepan0Efashion0Eindonesia/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
----------
Silahkan rekomendasikan artikel ini ke teman cantik Anda...
0 komentar:
Posting Komentar