Minggu, 28/09/2014 14:44 WIB
Wolipop & Dian Pelangi Goes To New York
Ferdy Thaeras - wolipop
Foto: Ferdy/Wolipop
Pihak Dian Pelangi meminta kepada panitia DC Fashion Week, Nisa Mohammad untuk ditempatkan di urutan pertama show atas pertimbangan styling yang cukup rumit dan menghindari kekacauan backstage dengan desainer lain. Hal tersebut dikabulkan, namun panitia tetap ingin koleksi Dian juga menutup rangkaian show malam itu agar menjadi 'gong' acara.
10 look di awal peragaan ternyata sukses membuat para audiens tidak beranjak kemana-mana meskipun sempat ada rehat acara selama 15 menit. Di babak kedua, 15 look yang sarat akan tampilan yang mewah dan penuh sofistikasi kembali membuat decak kagum para audiens yang hadir.
Dari delapan desainer yang berpartisipasi, sangat jelas koleksi Dian yang paling digemari karena memiliki unsur haute couture dengan craftmanship tinggi. Desainer lainnya memang tidak mengangkat hijab fashion seutuhnya, namun esensi dari modest fashion, yakni busana tertutup. Kembali lagi pada konsep DC fashion week untuk rangkaian busana modesty, mereka tidak ingin menyebutnya sebagai busana muslim melainkan modest fashion.
Hal ini dikarenakan jika spesifik menyebutnya busana muslim, maka yang non-muslim terkesan tidak bisa memakainya. Padahal makna modesty fashion itu adalah tetap cantik dengan busana tertutup, sehingga semua orang bisa memakainya secara open-minded dan tidak membawa embel-embel keyakinan tertentu, seperti yang dijelaskan Nisa Mohammad di sela-sela acara.
Ean Williams, seorang desainer sekaligus salah satu penggagas DC Fashion Week menambahkan: "Di Amerika ada banyak fashion week namun baru Washington yang konsisten memajukan modest fashion selama tiga musim berturut-turut. Klien modest fashion pun justru banyak yang non-muslim, mereka senang berbusana tertutup karena memang dorongan selera, bukan atas keyakinan tertentu," ujarnya pada Wolipop.
Hal ini terbukti dari para tamu yang hadir dan berbincang dengan Wolipop. Banyak wanita berdarah Afrika, Meksiko, Arab hingga Kanada yang tidak memakai hijab secara komplet namun fans dari modest fashion. Nadeea dari Afrika Selatan misalnya, ia mengaku menerapkan modest fashion dengan konsep menggabungkan busana khas Afrika yang siluetnya serba kurung dan longgar lalu menutupi kepala dengan turban khas Afrika.
Adapula Estrella, wanita 45 tahun berdarah Spanyol yang bertubuh sintal. Meskipun busananya serba tertutup tapi ketat, ia menyukai modest fashion karena gayanya elegan dan unik. Iapun mengaku bukan muslim namun selalu hadir di banyak peragaan busana modesty.
Nisa dari Areej Fashion juga menambahkan, DC Fashion week mengambil risiko yang sangat besar memajukan modest fashion atau hijab. Ean Williams meskipun bukan seorang muslim namun ia sangat bersemangat memajukan modest fashion yang notabene dimiliki wanita muslim. Disangka pro kepada Islam atau teroris, ia tak peduli karena baginya fashion adalah keindahan lewat berbusana dan sangat disayangkan jika masih banyak orang yang berpikiran dangkal dan mengkait-kaitkannya dengan sebuah agama atau keyakinan tertentu sehingga menimbulkan perbedaan.
(fer/eny)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
28 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/3ee6bad7/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C280C14440A40C270A34840C2330Cpenyebab0Eistilah0Emodest0Efashion0Elebih0Epopuler0Edi0Eamerika/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
----------
Silahkan rekomendasikan artikel ini ke teman cantik Anda...
0 komentar:
Posting Komentar