Minggu, 28/09/2014 08:57 WIB
Wolipop & Dian Pelangi Goes To New York
Ferdy Thaeras - wolipop
Foto: Ferdy/Wolipop
Di pekan mode ini, para model disiapkan oleh panitia yang dikoordinasikan oleh Nisa dari Areej fashion dan direktur DC Fashion Week Ean Williams. Jika saat ini di Indonesia para model didominasi oleh model pendatang dari Brazil, Uzbekistan hingga Rusia maka di Washington D.C. didominasi oleh model berkulit hitam, keturunan Arab hingga Meksiko. Sebelum show, tim Dian Pelangi dipersilakan memilih model dan proses audisi pun dilakukan secara spontan.
David, salah satu tim desain dari Dian Pelangi meminta para model berjalan dan ternyata hanya sedikit yang gaya jalannya bagus seperti model Indonesia. Beberapa bahkan memiliki proporsi yang tidak sesuai standar modeling seperti terlalu gemuk dan terlalu pendek. Proses pemilihan pun diperketat agar busana Dian bisa membalut tubuh model dengan sempurna.
Setelah show berakhir, para model yang mengenakan busana Dian Pelangi ini diperebutkan oleh para wartawan dan fotografer lokal untuk diwawancara hingga difoto. Rasa bangga pun semakin terpancar dari mata dan gestur tubuh mereka.
Sebagian dari mereka diwawancara oleh satsiun TV Voice of America dan ditanya kesan-kesan memakai busana Dian. Salah satunya Marta, model 23 tahun berdarah Amerika Latin. "Di Amerika aku biasa show untuk baju kasual dan formal yang simpel urban, tapi baru kali ini aku merasa seperti putri dari Timur Tengah. Regal (mewah ala kerajaan-red), menawan dan penuh kharisma," ujarnya sambil menunjukkan perhiasan emas kuno yang dipakainya.
Pernyataan serupa datang dari Alice, model pirang asal Amerika yang merasa walaupun sedikit sulit berjalan dengan busana tertutup namun dirinya tetap merasa nyaman di balik kain songket dan beludru. "Ya, aku nyaman memakainya. Tidak seperti yang pertama kubayangkan saat melihat pertamakali di gantungan baju," ujarnya pada Wolipop.
Dian Pelangi yang dihujani pujian oleh semua orang malam itu pun angkat bicara. "Bersyukur banget warga di sini suka sama koleksi aku. Sempat mau nangis pas closing show dan aku keluar dari backstage terus semua orang kasih standing applause. Mata langsung penuh air mata terharu," ujarnya menutup wawancara di malam itu.
(fer/eny)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
28 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/3ee5a44b/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C280C0A8570A0A0C270A33140C2330Ckesan0Epara0Emodel0Eamerika0Eperagakan0Ebusana0Emuslim0Ekarya0Edian0Epelangi/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
----------
Silahkan rekomendasikan artikel ini ke teman cantik Anda...
0 komentar:
Posting Komentar