Jumat, 26/09/2014 07:11 WIB
Wolipop & Dian Pelangi Goes to New York
Ferdy Thaeras - wolipop
Dok. Ferdy Thaeras/Wolipop
Ferdy Thaeras, Wolipop (FT): Halo Nisa, senang berkenalan dengan Anda. Beruntung sekali bisa berkenalan dan kami ingin berterimakasih sudah diberikan kesempatan menyaksikan malam pembukaan DC Fashion Week untuk para tamu terbatas ini.
Nisa Mohammad (NM): Dengan senang hati, terima kasih juga sudah meluangkan waktu dan jauh-jauh datang ke Washington, Amerika untuk mendukung acara spektakuler kami.
FT: Langsung saja ke pertanyaan pertama, bisakah Anda menceritakan siapa diri Anda dan bagaimana Anda bisa terlibat di DC Fashion Week?
NM: Ok, nama saya Nisa Mohammad, saya ibu rumah tangga dan juga seorang muslim. Awal saya berkecimpung di dunia fashion adalah saat adik saya, Baqia yang berprofesi sebagai perancang busana anak-anak kerap ikut serta di Baltimore Fashion Week. Saya hanya sekedar membantu namun akhirnya suami menyemangati untuk menggelar peragaan busana sendiri membawa produk saya sendiri, yakni Areej Fashion.
Dari sini saya berpikir di Washington sedikit sekali orang yang menyediakan busana tertutup untuk wanita. Di Amerika, kami tidak menyebutnya busana muslim tapi busana tertutup, karena bisa dipakai oleh non-muslim dan permintaannya ada. Dari sini saya menghubungi panitia DC fashion week, yakni Ean Williams, perancang sekaligus Direktur Eksekutif Dari DC Fashion Week September tahun lalu. Ia sangat antusias dengan ide modest fashion namun khawatir apakah bisa diterima warga Washington yang konon memiliki Islamphobia pasca serangan 9/11.
FT: Tidak yakin akan selera berbusana atau hal yang lebih berat seperti teror dan kecaman seperti yang terjadi dengan wanita berhijab di Prancis?
NM: Ya, kami sangat ragu karena tidak punya pengalaman namun tetap menjalankannya September 2013. Setelah itu, ada beberapa orang yang menelpon panitia dan memprotes kenapa harus ada unsur fashion agama di DC fashion week. Kamipun menjelaskan bahwa kami tidak mengangkat keyakinan atau agama tertentu dalam fashion, kami hanya mengagungkan keindahan berbusana lewat fashion. Kami membuat gebrakan dengan modest fashion. Fashion tidak perlu dihubung-hubungkan dengan agama dan kami tidak mau diidentifikasi karena agama namun karena fashion itu sendiri.
FT: Apakah setelah itu Anda sukses dengan niat Anda dan kolaborasi dengan pekan mode DC?
NM: Kalau tidak sukses, kita tidak akan ada di sini sekarang. DC fashion week telah berlangsung selama 10 tahun dan 20 musim yang berbeda. Modest fashion September ini memasuki musim ketiga dan melibatkan desainer internasional yang luar biasa, dari Indonesia, yakni Dian Pelangi, dan beberapa dari Kanada dan Afrika Selatan. Anda tidak perlu menjadi muslim untuk bisa menjadi muslim. Berkolaborasi dengan Ean Williams tidaklah sulit, ia orang yang sangat kooperatif dan suportif. Ia terbuka dengan ide baru dan optimis melihat perkembangan dan ternyata hal itu berhasil. Areej fashion pun kembali diundang dan kini menjadi pintu untuk desainer hijab dunia untuk ikut serta.
Ferdy Thaeras (Editor in Chief Wolipop) & Nisa Mohammad
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
26 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/3ed6488f/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C260C0A711550C270A17480C2330Cberkenalan0Edengan0Enisa0Emohammad0Epengundang0Edian0Epelangi0Eke0Edc0Efashion0Eweek/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
----------
Silahkan rekomendasikan artikel ini ke teman cantik Anda...
0 komentar:
Posting Komentar